pulang

Saya pulang.
Tapi hati saya selalu sibuk pada urusan lain.
Saya memang pulang.
Tapi malah berbicara pada kawan yang bermil jauhnya.
Saya pulang.
Tapi tak lebih dari lima kalimat keluar dari dan untuk bapak saya.
Saya memang pulang tapi tak menjadi tempat bercerita ibu saya.
Ini saya pulang, untuk menyadari betapa sepi rumah di malam hari,
betapa sibuk ayah berkegiatan di masa luangnya.
Dan betapa saya egois karena semuanya melulu tentang diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Tulisan Lama untuk Kawan-Kawanku