Merdeka dan Batas

Merdeka itu kebebasan untuk mencari batasan, bukan berarti kita hidup tanpa batasan. Acapkali orang berfokus pada bebas sehingga lupa ada batasan yang harus ia tentukan sendiri. Sampai mana batasan itu, sudah tak lagi didikte oleh orang lain. Itu sepenuhnya hak orang-orang yang telah merdeka.

Zaman penjajahan dulu, segalanya serba dikekang dengan standar dan batas yang ditetapkan oleh sang penjajah. Simpelnya seperti orang yang dipenjara, mereka memiliki batas yang tak boleh dilampaui. Dibatasi ruang geraknya oleh orang lain, dibatasi aktivitasnya oleh undang-undang. 

Ketika mereka bebas, mau apa saja ya terserah, tapi akan selalu ada norma, itulah salah satu batasan kita. Tapi mau ditaati atau tidak, itu hak masing-masing individu. Menjadikan norma itu menjadi batasan atau tidak ya tergantung kita sendiri. Seperti negara kita, meski merdeka, kita tetap memiliki batas, teritori, wilayah, serta batas untuk mengurusi masalah. Negara itu menjadi nyata juga karena adanya batas tersebut. Bila tidak, area tersebut belum bisa dikatakan merdeka kan? 

Sudah basi ya? Ah, tidak juga, masih bulan ke delapan. Tapi apa iya kita mengingat momen merdeka hanya sebatas tanggal 17 dan Agustus? Lalu, sudahkah kita sadar akan batas kita sendiri?

*Opini yang terbesit saat bengong melihat bendera di lampu merah, kemudian teringat akan konsep yang tiba-tiba muncul, entah, lupa dari mana yang kemudian diketik serampangan secara mendadak agar tidak lupa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Tulisan Lama untuk Kawan-Kawanku