Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Sebuah Pelajaran di Hari yang Dinanti

Syukur. Badanku kaku, masih kalut dalam ujaran-ujaran syukur yang tak henti-hentinya bergaung dalam hati. Salah satu sejarah hidup yang akan terkenang abadi. Mengganti peluh dan resah dengan rasa yang tak terdefinisikan. Semuanya terbayar tuntas. Bising. Orang-orang itu sibuk menebar pesona dan tertawa, menenteng berbagai hadiah yang diberikan padanya. Hadiah yang benar-benar telah dipersiapkan untuk mereka. Dengan segala ucapan-ucapan manisnya. Mengabadikan momen lewat lensa, berlenggak lenggok membuat video boomerang, atau sekadar selfie . Mencari. Di keramaian itulah aku berada. Sendiri aku berdiri, mencoba tersenyum, dan melihat sekitar, berharap ada seseorang yang benar-benar memanggil namaku. Kecut. Tak terhindarkan lagi muncul perasaan khawatir. Ah, ternyata kehadiranku tak seberapa bagi orang-orang yang pernah kusapa. Ah, ternyata aku hanya mampir dan pergi dari hati mereka. Ah, pengharapan itu memang sakit. Lagi-lagi dua huruf itu. Ah. Perih. Mer

Berproses

Sometimes, i really miss my old self . Yang berani menentukan target tanpa takut banyak hal. Yang berani melangkah tanpa mengkhawatirkan kegagalan. Yang selalu bangkit meski jatuh berulang kali. Tahun berganti, diri ini berkembang setiap waktu. Berusaha lebih baik pastinya. Meski lebih perhitungan dan realistis kini, aku masihlah bocah kecil. Hingga aku ingin menarik garis, mempertanyakan dimanakah aku ini? Sudahkah aku dewasa? Kemudian memoar ini menyeruak mencari-cari sosok gadis lugu yang belum mengenal dunia. Membawaku pada sebuah catatan-catatan lusuh yang selalu aku simpan. Nyatanya diriku yang lampau selalu ada dalam lembaran-lembaran catatan kecil tadi. Yang selalu aku goreskan dengan pena dalam berbagai kesempatan. Mulai dari hingar bingar, hingga sendu sedih. Menyatakan dengan lugas mau jadi apa dan bagaimana caranya, hingga kegalauan yang tak perlu. Memberikan kilas balik bagi diriku sekarang dan nanti, menyelipkan sebuah petuah dari masa lampau. Bahwa manusia bisa be

Sebuah Tulisan Lama untuk Kawan-Kawanku

Membuka catatan lusuh terkadang memunculkan banyak rasa. Menemukan kembali banyak goresan pena yang memuat buah pikir itu mengejutkan. Dulu aku pernah menulis ini ya, rasanya geli.. Sayangnya kebiasaan buruk tak mencantumkan tanggal masih melekat hingga lupa ditulis kapan… . . . . . Manusia, menggenggam sejumlah kisah, saling bertemu dan menyapa, menebar senyum hingga duka nestapa. Sudah lama aku memikirkan hal ini, mengenai hakikat sebuah pertemuan dan perpisahan.  Orang-orang yang kita temui sepanjang hidup, hingga orang-orang yang saling berbagi kehadiran dengan  kita saat ini, adalah bagian dari sebuah proses, bukan tujuan akhir. Kita bahkan tidak tahu, apakah orang-orang itu akan bersama kita saat mencapai happy ending di penghujung kisah masing-masing. Yang kutahu, orang-orang itu pernah menangis juga tertawa bersama. Pernah saling berbagi buah pikir dan rasa. Bahkan mungkin, kita pernah saling menyebut nama pada sela-sela romantisnya pada Yang Kuasa. Tapi semua ta

Hidup Kembali

Terlampau lama ia mati suri, kini bangkit kembali. Sembari menilik lembaran-lembaran lama yang rasanya asyik untuk diulik. Sudah lama saya pindah ke lapak lain, tapi terpaksa kembali. Pemerintah memblokir situs dengan tulisan berisi. Ya sudahlah, saya pindah ke sini lagi.