Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Kenapa Ada Pelajaran Menulis Halus (Latin/Tegak Bersambung) Miring Zaman SD Dulu?

Gambar
Masih ingat tidak, zaman SD dulu ada pelajaran menulis halus/ tegak bersambung? Pastinya ingat ya, walaupun cuma beberapa tahun. Satu sampai tiga tahun mungkin? Beberapa murid mungkin sedikit frustasi dengan aturan 'keindahan tulisan' yang mengharuskan garis tebal dan tipis sesuai proporsinya. Mungkin Anda juga? Kalau saya sih iya, tapi sempet seneng juga sih dulu dapat nilai bagus (malah cerita _ _"). sumber gambar dari  sini Sebelum masuk ke intinya, mari saya singgung sedikit mengenai grafologi. Apa itu grafologi? Grafologi adalah seni dan ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan. Dari ilmu ini, kita bisa mengetahui kepribadian seseorang lewat tulisan tangannya. Untuk lebih jelasnya, silakan mencari sendiri. Banyak forum yang mengulas soal grafologi kok. Nah, apa hubungan ilmu grafologi dengan pelajaran menulis latin? Menurut ilmu grafologi, sifat dan sikap seseorang dapat diarahkan melalui tulisan tangannya. Sebenarnya maksud pelajaran menulis latin a

Catatan Seorang Siswa tentang Negeri, Rakyat dan Wakilnya

Geram. Entah mengapa rasanya geram sekali melihat negara ini. Saya disini bukan berarti menganggap saya yang paling benar. Hanya saja saya butuh tempat untuk mengeluarkan unek-unek hati saya. Beberapa waktu lalu saya melihat suatu acara talkshow di sebuah stasiun televisi yang isinya membahas tentang masalah pergi dinasnya anggota DPR ke luar negeri. Kalau Anda ikut melihat, mungkin rasanya geram juga. Gemes rasanya. Dalam acara tersebut ada narasumber ketua ppi dari beberapa negara, seperti Australia, Belanda, Prancis dan negara-negara lain. Topiknya sudah jelas, masalah diuraikan, dan sekarang giliran pelajar Indonesia yang mencari ilmu di luar negeri untuk bicara. Satu persatu pernyataan ketua PPI berbagai negara pun diungkapkan. Saya entah sedih entah geram, jengkel, mendengarkan dengan saksama bahwa kebanyakan apa yang dilakukan anggota DPR itu hanyalah main-main belaka. Kerja dinas mereka tak sebanding dengan waktu luang yang mereka punya di luar negeri. Hei, Bapak/Ibu wakil